Langsung ke konten utama

Flashback, Senior High School part of My journey

♫SMA Negeri 1 Kota Palembang, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Terampil-Disiplin-dan Berdaya Guna, Takwa pada Tuhan yang Maha Esa♪..begitulah sepenggalan lagu MARS SMAN 1 Palembang yang selalu kami nyanyikan setiap upacara bendera di sekolah.
SMANSA adalah sebuah sekolah yang begitu luar biasa. Sebuah lembaga pendidikan dengan fasilitas yang sangat baik, teman-teman yang cerdas dan suasana yang selalu kurindukan.
Resmi menjadi siswi SMA Negeri 1 Palembang sejak tahun 2012 sampai 2015. 3 Tahun mengukir cerita bersama dalam berjuta warna. Aku akan mencoba mengingat kembali masa-masa SMAku dulu.
Akan  kuceritakan dalam beberapa bagian.
1. Masa Awal Sekolah
Pada masa ini, kami dikenalkan dengan 'latihan disiplin' atau yang sering kami sebut dengan "latdis". Latdis diadakan selama 3 hari berturut-turut. Latdis merupakan program sekolah untuk mendidik siswa baru agar disiplin waktu dan disiplin kegiatan. Kala itu kami dilatih oleh beberapa tentara dan pada hari terakhir ditutup dengan kegiatan outbond yang begitu mengesankan.
Hari-hari berikutnya kami masih mengikuti MOS, namun didalam kelas dan dipimpin oleh kakak-kakak OSIS. Kami juga dikenalkan dengan berbagai Ekstrakulikuler di sekolah.
Saat itu, aku sangat berminat mengikuti ekskul Pramuka,KIR, dan ROHIS.
Dan akupun bergabung dalam ketiganya meskipun dalam rentan waktu yang berbeda.
Aku masih ingat bagaimana nuansa serunya MOS saat itu. Terlebih lagi, aku tergabung bersama temanteman yang asik dan kompak. Kami namai kelompok kami dengan sebutan 'Pleton 10-Pangeran Diponegoro'. Jujur, kuakui kala itu, gibah adalah hobi kami dan heboh adalah ciri khas kami.
Oh pleton 10, menetaplah dalam ingatanku..
Setelah MOS dan Latdis berakhir, kami harus mengikuti Matrikulasi untuk menentukan kelas.
Saat matrikulasi, aku LULUS dengan predikat mumtaz jiddan 'dengan sangat memuaskan'. Akhirnya aku berhasil masuk kelas unggulan X.2. Kami namai dengan "PERSADA-Persatuan Sepuluh Dua".

2. Masa Sekolah
Saat memasuki masa sekolah, aku cukup berprestasi dengan beberapa kali berhasil menjadi juara kelas dan juara lomba baik tingkat sekolah sampai tingkat nasional.
Tapi, aku tidak akan membahasnya.
Aku senang bisa menjadi bagian dari sekolah itu, aktif berorganisasi dan baik dalam perihal akademik. Aku dikenal dengan sosok 'perfeksionis'. 
Di kelas X aku tidak bisa melupakan teman baikku seperti Nadia, Irya dan Santok. Kami namai diri kami "Rumtok Squad". Aku sangat menyayangi mereka.
Di kelas XI, aku juga memiliki beberapa teman akrab dari kelas Kabsoga (Kabinet Sosial Tiga), kami namai diri kami dengan sebutan 'Muda Berkarya', meskipun begitu aku berteman dengan seluruh anak dikelas itu. Namun yang paling akrab adalah Indra, Ivan, Rizaldi, Widia, Mair, Risa, dll.
Akupun sangat menyayangi mereka..
Semoga kami semua bisa bahagia dalam kesuksesan dunia maupun akhirat. Aamiin.

3. Masa Akhir SMA
Sebagai siswi semester akhir, tentu namaku cukup dikenal oleh guru dan teman teman satu sekolah.
Kebanyakan dari mereka, merekomendasikanku untuk melanjutkan pendidikan tinggi di pulau Jawa. Akupun menyepakati. Karena aku memang ingin sekali 'merantau' dan hidup mandiri di tanah orang.
Saat SNMPTN, Aku memilih Ilmu Hukum-Universitas Brawijaya sebagai destinasiku. Sayangnya aku gagal.
Prestasi dan predikatku sebagai siswa berprestasi tak mampu menghantarkanku pada gerbang Universitas yang kuinginkan.
Tak ingin putus asa, aku terus belajar sungguh-sungguh. Akupun selalu melibatkan Allah SWT dan Orangtuaku dalam pengharapan hidup yang tengah kujalani.
Ketika SBMPTN, aku memilih :
1. Ilmu Hukum-Universitas Brawijaya
2. Ilmu Hukum-Universitas Sriwijaya
3. Ilmu Komunikasi-Universitas Sriwijaya
Yap, aku memang ingin sekali kuliah di Fakultas Hukum. Dan Alhamdulillah, akupun lulus dipilihan kedua.
Meski demikian, sebelumnya akupun sudah dinyatakan lulus di beberapa universitas lainnya seperti UMY, UINRF, UBakrie, UNF, dan PPA BCA.
Namun, dikarenakan dukungan dari Ibuku, akhirnya akupun memilih UNSRI dengan banyak pertimbangan.
Cerita diakhir sekolah memang dipenuhi dengan ujian. Termasuk ujian perasaan.
Tak kupungkiri bahwa masalaluku penuh dengan cerita. Terkadang, lebih banyak melibatkan perasaan dibanding akal sehat.
Masa lalu akan jadi pengalaman yang berguna untuk membangun masa depan yang lebih baik. Aku percaya itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2019 : Perjuangan Raih Gelar Sarjana!

Setelah berhasil melalui ujian kehidupan sepanjang akhir tahun 2017 hingga pertengahan tahun 2018, Akupun kembali mengurus semua urusanku sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Akupun kembali mendaftarkan diri sebagai Mahasiswi aktif semester 7 di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya. Saat melakukan pendaftaran ulang, aku hanya bisa mengambil mata kuliah PLKH (Pendidikan Latihan Kemahiran Hukum) yang terdiri dari 10 sks. Hal ini dikarenakan pada semester 6, aku telah mengambil matakuliah dengan bobot sebanyak 136 sks. Berdasarkan ketentuan kurikulum Fakultas, setiap mahasiswa harus memenuhi syarat studi 152 sks untuk lulus, sementara diriku sudah melampaui bahkan lebih 2 sks apabila 136 sks+ 10 sks PLKH + 4 sks KKL + 4 sks Srkripsi, maka totalnya menjadi 154 sks.  Pada semester 7, rutinitasku lebih teratur dan tidak semua kesempatan kuambil saat itu . Aku belajar menjalani hidup dengan lebih hati-hati. Selain PLKH, akupun menyempatkan diri untuk mengikuti kelas TOEFL Pre...

Episode Penting Yang Tak pernah Kurencanakan

Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, tahun berganti tahun merangkai satuan waktu yang membentuk episode baru. Jika sebelumnya ada banyak episode yang kurencanakan, maka kali ini aku menemukan Episode Penting Yang Tak Pernah Kurencanakan. Saking pentingnya, episode inilah yang mampu menghantarkanku pada cita-cita dan tujuanku di dunia yang serba sementara ini dan di akhirat yang sangat kekal, InsyaAllah. Episode itu adalah Dodo. (Februari 2020) Nama yang tidak pernah kalian dengar setiap aku menceritakan kisah asmaraku. Namun nama ini tidak pernah absen ketika aku menceritakan kisah persahabatanku. Bukankah Narasi yang kubangun tentang Dodo teramat baik? Bukankah kubilang bahwa Dodo adalah orang pertama yang kutemui dan kumintai pertolongan setibanya di tanah Jawa saat hendak melanjutkan studi strata-2 di kota kembang itu? Bukankah aku bilang bahwa persahabatanku dan Dodo sudah pada level sebasengan. Yang art...

Spesialnya Bulan Romadhon : Nikmat Beribadah Bersama Keluarga

Bulan Romadhon adalah salah satu nama bulan dalam perkalenderan hijriah. Jadi, aku akan menjelaskan terlebih dahulu terkait perkalenderan hijriah dan perkalenderan masehi. 📌Pada perkalenderan hijriah tahun ini adalah yang ke 1441 H. Sedangkan perkalenderan masehi, tahun ini adalah yang ke 2020. Maka, jika dihitung selisihnya adalah sekitar = 2020-1441= 579 tahun. Mari kita baca penjelasannya. Kalender Masehi disebut juga sebagai kalender matahari atau kalender syamsiah. Perhitungan hari berdasarkan kalender matahari ini ditetapkan dan mulai diberlakukan oleh penguasa kerajaan Romawi pada tahun 47 bernama Julius Caesar. Kalender masehi dihitung berdasarkan peredaran bumi mengelilingi matahari. Satu tahun dalam kalender masehi adalah lamanya bumi mengelilingi matahari, yaitu 365 hari 5 jam, 48 menit, 44 detik atau setara dengan 365 ¼ hari. Oleh karena itu setiap 4 tahun sekali dalam satu tahun ada 366 hari dan disebut sebagai tahun kabisat, yang berbeda hanyalah pada bulan ...