Sebetulnya ini kali kedua aku pergi ke Depok, kali pertama kulakukan di akhir tahun 2014. Saat itu, aku masih SMA kelas 3. Aku bersama timku mengikuti Olimpiade Ilmu Sosial mewakili sekolah kami di Kampus terkemuka itu. Tim kami terpilih menjadi salah satu Finalis 30 Besar dengan Essay terbaik. Saat terpilih menjadi finalis, sekolah sangat mendukung penuh. Kami difasilitasi untuk naik transportasi udara. Kali ini juga sebetulnya difasilitasi demikian, alih-alih memesan tiket pesawat, aku justru memesan tiket bus dengan alasan ingin sekali naik kapal besar. Tiket bus yang kupesan dari traveloka adalah tiket bus eksekutif.
Sabtu, 21 Mei 2022, pukul 14.00 WIB, Bus melaju dengan cukup kencang namun stabil, dari Palembang kami menuju Ogan Ilir-Ogan Komering Ilir-Bandar Lampung-Merak-Serang-Tanggerang-Jakarta-Depok (Terminal Jatijajar).
Namun realitasnya tidak demikian, Bus yang kutumpangi tidak menuju terminal jatijajar. Untung saja, Ibu kost (Pondok Alfamar-Kost Khusus Putri) yang baik hati sudah menginfokan bahwa aku bisa saja turun di pasar rebo dan naik angkot merah nomor 19 lalu turun di ITC dan lanjut naik gocar menuju kosan yang letaknya di Jalan Dedet nomor 21 (kawasan beji timur).
Sebelum sampai di kostan, aku ingin terlebih dahulu menceritakan bagaimana pengalamanku selama di dalam bus. Aku memesan kursi 4D yang letaknya didekat jendela dan satu barisan lurus dengan tempat duduk sang supir. Kalian pasti bisa membayangkannya kan? Bus yang kutumpangi dilengkapi dengan fasilitas AC dan cukup nyaman. Seperti doaku, aku akhirnya duduk bersama anak laki-laki usia 10 tahun, karena aku memang sedikit tidak nyaman jika selama belasan jam harus duduk disamping laki-laki dewasa. Allah memang maha baik dalam urusan ini dan aku tidak pernah kecewa padanya setelah memohon dan memanjatkan doa. Selama perjalanan, kami pernah beberapa kali berhenti karena beberapa alasan seperti menaikkan penumpang di jalan, berhenti untuk ishoma, dan berhenti karena ban mobil bermasalah. Perjalanan yang harusnya ditempuh dalam waktu 15 jam, malah ngaret 4 jam. Begitulah perjalanan, tidak ada yang begitu pasti. Tapi setidaknya perjalanan kali ini benar-benar menjadi sebuah pengalaman baru untukku pribadi. Aku bertemu dengan orang-orang baru, dengan berbagai macam latar belakang dan pengalaman hidup tentunya.
Sesampainya di pelabuhan, kami menaiki kapal besar yang sangat bagus. Kapal itu dilengkapi dengan fasilitas yang keren. Selain itu, aku juga bertemu teman baru disana. Namanya Bella, satu tahun lebih muda dariku. Tapi sudah lebih dulu resmi jadi mahasiswi S2 di Universitas Diponegoro.
Setelah sampai di Pelabuhan Merak, Aku dan Bella melanjutkan perjalanan kami masing-masing. Untuk menjaga hubungan, kami bertukar nomor whatsapp. Menyenangkan bisa menemukan teman baru. Lagipula, kami banyak sekali kesamaan. Seperti yang kukatakan pada Bella, "Sebetulnya setiap pertemuan itu tidak ada yang benar-benar kebetulan, Tuhan selalu punya maksud dan tujuan".
Pukul 05.30 WIB, aku masuk kembali ke busku. Kami melaju menuju Jakarta, tentunya melewati banyak daerah. Jakarta adalah kota yang sangat besar, padat penduduk, dan dunianya para manusia yang ingin mencari peruntungan.
Pukul 08.30 WIB, Kernet bus menghampiriku bahwa Bus tidak singgah ke Jatijajar, lantas menyarankanku untuk turun di Terminal Cibubur. Awalnya kuiyakan saja. Namun setelah aku melihat google maps, "Yang benar saja, ini jauh sekali dari lokasiku" aku membathin. Tanpa pikir panjang, aku maju kedepan, menyatakan keberatan, meminta solusi yang lain dan akhirnya aku diturunkan di Pasar Rebo. Setidaknya itu lebih baik.
Sesampainya di Pasar Rebo, aku dibantu bapak penjual asongan mencari angkot merah 19, ia juga membantuku memindahkan barang dari jalan ke dalam angkot. Ternyata di Jakarta masih banyak orang baik. Bahkan, supir angkotnya pun tak kalah baik. Sepanjang perjalanan aku diberi wejangan dan diajak bercerita. Seperti yang kukatakan bahwa tidak ada pertemuan yang kebetulan, maka supir angkot yang berasal dari medan itu sangat antusias bertemu denganku yang juga berasal dari Pulau Sumatera.
Sesampainya di ITC Depok, aku langsung memesan gocar dan 15 menit setelahnya, aku tiba di rumah kost.
Kostan ku bisa dibilang cukup eksklusif. Kost ini khusus putri dan fasilitasnya cukup lengkap meski lokasinya cukup jauh dari UI. Tapi inilah pilihanku.
Setibanya dikamar nomor 09, Aku langsung beres-beres dan beristirahat. Aku juga memesan gofood untuk makan siang. Dan di sore harinya, sahabat baikku datang berkunjung. Tidak menyangka bahwa Nety sungguh-sungguh menemuiku.
Terimakasih atas hari pertama yang sangat menyenangkan. Depok 8 tahun yang lalu ternyata tidak sama dengan depok yang saat ini kusinggahi. Aku harus berdamai dengan masalalu.
Depok, 22 Mei 2022. (nov).
Komentar
Ehehe...