Langsung ke konten utama

2022 : Lanjut S2 di Magister Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran

 Again and again, I always say "time runs so really fast".

Rasanya baru kemarin Aku merasakan moment lulus dari Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya. Namun ternyata yang kusebut "kemarin" itu adalah 3 tahun yang lalu. Ya, itu adalah tahun 2019, tahun dimana aku banyak sekali belajar. Tahun dimana rutinitasku berada pada puncak kepadatannya. Tahun dimana aku merasa bahwa hidup ini memang harus diperjuangkan.

Menjadi lulusan terbaik membuatku langsung berkesempatan magang di PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara) Palembang. Aku menghabiskan 2 bulan pertamaku disana sebelum akhirnya aku mendapatkan beasiswa ADP (Activist Development Program) dan memilih resign dari pekerjaanku sebagai staff pos bantuan hukum (posbakum). Selama mengikuti ADP, Aku tidak hanya belajar bahasa inggris (TOEFL) melainkan juga belajar tentang bagaimana dunia ini bekerja. Sebagai seorang ekstrovert, sulit sekali bagiku untuk menyembunyikan perasaan. Aku yang cenderung terbuka, jujur dan apaadanya ternyata dianggap sulit beradaptasi dengan lingkungan dan suasana baru. Meski banyak tuai tangis, darisanalah karakterku berubah drastis. Aku menjadi lebih selektif memilih lingkungan pertemanan. Aku berkesimpulan bahwa orang yang pantas dijadikan teman adalah mereka yang memperlakukan kita dengan pantas.

Satu setengah bulan kuhabiskan di Kampung Inggris, Pare, Jawa Timur. Aku belajar siang-malam walaupun tidak ada perkembangan yang significant. Final Resultku juga tidak terlalu bagus. Akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke Palembang dan melanjutkan kehidupan. Sesampainya di Palembang, aku kembali disibukkan dengan berbagai rutinitas sosial. Aku juga beberapa kali mendapatkan tawaran pekerjaan namun belum ada satupun yang cocok. Sampai akhirnya aku memilih untuk aktif di dunia kerelawanan dan mengisi hari-hariku dengan berbagi cinta dan kasih kepada mereka yang membutuhkan. Aku juga mengikuti kompetisi KMA 2020. Namun Pandemi tiba-tiba melanda negeri ini, aku yang awalnya memiliki mobilitas yang sangat tinggi akhirnya terpaksa harus menetap di rumah. 

Diluar dugaan, Pandemi melanda selama berbulan-bulan. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk mencari pengalaman kerja dibidang parenting, karena saat itu aku memang sedang mendalami ilmu parenting. Alhasil aku diterima bekerja menjadi seorang pengajar sekaligus program manager disebuah daycare. Aku hanya bekerja selama 1 bulan karena setelahnya aku membuka bisnisku sendiri. Aku membuka Rumah Belajar Handayani (RBH) sejak Juli 2020 dan terus berkembang sampai saat ini.https://instagram.com/rumbelhandayani

Selaras dengan misiku, rencana Allahpun luar biasa indah. Tahun 2021 Aku mendapatkan beasiswa PKPA, lulus UPA, lulus Beasiswa LPDP, bahkan lulus SKD CPNS MA tanpa belajar. Alasan tidak belajar tentu saja bukan karena diri ini merasa pintar, hanya saja aku belum mau menjadi CPNS. Jikapun harus menjadi PNS, maka pilihanku jatuh kepada profesi dosen. Aku ingin menjadi sosok yang merdeka dengan pekerjaan yang sifatnya professional.

Meski terbuka banyak sekali  pilihan untukku, 2021 juga mejadi tahun yang begitu berat jika aku langsung menentukan pilihan. Alhasil aku memilih untuk jalan pelan, mengkondisikan banyak hal sebelum akhirnya pergi merantau ke tanah jawa dalam misi menuntut ilmu. Setelah semuanya terkondisikan, baik itu bisnis, kondisi rumah, kondisi orangtua, kondisi keuangan keluarga dan lain sebagainya. Dengan bismillah aku membulatkan tekad untuk melanjutkan studi.

Pada tahun 2022 akhirnya akupun resmi diterima sebagai Mahasiswi Magister Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran. (nov)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2019 : Perjuangan Raih Gelar Sarjana!

Setelah berhasil melalui ujian kehidupan sepanjang akhir tahun 2017 hingga pertengahan tahun 2018, Akupun kembali mengurus semua urusanku sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Akupun kembali mendaftarkan diri sebagai Mahasiswi aktif semester 7 di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya. Saat melakukan pendaftaran ulang, aku hanya bisa mengambil mata kuliah PLKH (Pendidikan Latihan Kemahiran Hukum) yang terdiri dari 10 sks. Hal ini dikarenakan pada semester 6, aku telah mengambil matakuliah dengan bobot sebanyak 136 sks. Berdasarkan ketentuan kurikulum Fakultas, setiap mahasiswa harus memenuhi syarat studi 152 sks untuk lulus, sementara diriku sudah melampaui bahkan lebih 2 sks apabila 136 sks+ 10 sks PLKH + 4 sks KKL + 4 sks Srkripsi, maka totalnya menjadi 154 sks.  Pada semester 7, rutinitasku lebih teratur dan tidak semua kesempatan kuambil saat itu . Aku belajar menjalani hidup dengan lebih hati-hati. Selain PLKH, akupun menyempatkan diri untuk mengikuti kelas TOEFL Pre...

Episode Penting Yang Tak pernah Kurencanakan

Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, tahun berganti tahun merangkai satuan waktu yang membentuk episode baru. Jika sebelumnya ada banyak episode yang kurencanakan, maka kali ini aku menemukan Episode Penting Yang Tak Pernah Kurencanakan. Saking pentingnya, episode inilah yang mampu menghantarkanku pada cita-cita dan tujuanku di dunia yang serba sementara ini dan di akhirat yang sangat kekal, InsyaAllah. Episode itu adalah Dodo. (Februari 2020) Nama yang tidak pernah kalian dengar setiap aku menceritakan kisah asmaraku. Namun nama ini tidak pernah absen ketika aku menceritakan kisah persahabatanku. Bukankah Narasi yang kubangun tentang Dodo teramat baik? Bukankah kubilang bahwa Dodo adalah orang pertama yang kutemui dan kumintai pertolongan setibanya di tanah Jawa saat hendak melanjutkan studi strata-2 di kota kembang itu? Bukankah aku bilang bahwa persahabatanku dan Dodo sudah pada level sebasengan. Yang art...

Spesialnya Bulan Romadhon : Nikmat Beribadah Bersama Keluarga

Bulan Romadhon adalah salah satu nama bulan dalam perkalenderan hijriah. Jadi, aku akan menjelaskan terlebih dahulu terkait perkalenderan hijriah dan perkalenderan masehi. 📌Pada perkalenderan hijriah tahun ini adalah yang ke 1441 H. Sedangkan perkalenderan masehi, tahun ini adalah yang ke 2020. Maka, jika dihitung selisihnya adalah sekitar = 2020-1441= 579 tahun. Mari kita baca penjelasannya. Kalender Masehi disebut juga sebagai kalender matahari atau kalender syamsiah. Perhitungan hari berdasarkan kalender matahari ini ditetapkan dan mulai diberlakukan oleh penguasa kerajaan Romawi pada tahun 47 bernama Julius Caesar. Kalender masehi dihitung berdasarkan peredaran bumi mengelilingi matahari. Satu tahun dalam kalender masehi adalah lamanya bumi mengelilingi matahari, yaitu 365 hari 5 jam, 48 menit, 44 detik atau setara dengan 365 ¼ hari. Oleh karena itu setiap 4 tahun sekali dalam satu tahun ada 366 hari dan disebut sebagai tahun kabisat, yang berbeda hanyalah pada bulan ...